🍚 2. Lamang Tapai – Perpaduan Legit Ketan Bakar & Asam Manis Tapai
Di setiap acara besar Minang seperti baralek, batagak penghulu, hingga malam takbiran, satu sajian manis yang hampir selalu hadir adalah Lamang Tapai. Lamang adalah ketan yang dimasak dalam batang bambu dan daun pisang, lalu disajikan bersama tapai ketan hitam yang lembut dan asam manis menggoda. Perpaduan rasa gurih dari ketan dan sensasi segar dari tapai menjadikan ini salah satu warisan kuliner Minangkabau yang paling dicintai.
📌 Bahan-Bahan:
Untuk Lamang:
-
500 gram beras ketan putih (rendam 2–4 jam, tiriskan)
-
500 ml santan kental
-
1 sdt garam
-
Daun pisang secukupnya
-
Bambu berdiameter kecil (sekitar 5 cm) panjang 30 cm, bersih dan kering (opsional)
Untuk Tapai:
-
500 gram beras ketan hitam (cuci bersih, rendam 1 jam)
-
½ sdt ragi tapai (haluskan)
-
Daun pisang bersih untuk alas/alas fermentasi
👩🍳 Cara Membuat Lamang:
-
Kukus Ketan:
-
Kukus beras ketan yang sudah direndam selama 20–30 menit hingga setengah matang.
-
-
Aduk dengan Santan:
-
Didihkan santan dan garam, lalu masukkan ketan kukus. Aduk terus dengan api kecil sampai santan terserap sempurna dan ketan menjadi pulen.
-
-
Bungkus:
-
Ambil daun pisang, lap dan panaskan di api agar lentur.
-
Letakkan adonan ketan, padatkan lalu gulung dan masukkan ke dalam bambu jika ingin autentik, atau cukup bungkus seperti lontong.
-
-
Kukus/Bakar:
-
Jika memakai bambu, bakar di atas bara api perlahan selama 1–1,5 jam sambil diputar-putar.
-
Jika pakai daun pisang biasa, kukus selama 45 menit hingga matang sempurna.
-
🍷 Cara Membuat Tapai Ketan Hitam:
-
Masak Ketan:
-
Kukus ketan hitam hingga matang, lalu dinginkan.
-
-
Tabur Ragi:
-
Setelah ketan benar-benar dingin, taburi ragi tapai secara merata sambil diaduk perlahan.
-
-
Fermentasi:
-
Letakkan di wadah bersih beralas daun pisang. Tutup rapat dan simpan di tempat hangat selama 2–3 hari.
-
Setelah fermentasi, tapai akan mengeluarkan aroma harum dan sedikit air manis.
-
🥢 Penyajian:
-
Potong lamang kira-kira setebal 1–2 cm.
-
Sajikan di piring bersama satu sendok tapai ketan hitam di atasnya.
-
Bisa disantap hangat atau dingin.
💡 Tips dan Trik:
-
Ragi jangan terlalu banyak agar rasa tapai tidak terlalu asam.
-
Pastikan ketan sudah benar-benar dingin sebelum dicampur ragi agar raginya tidak mati.
-
Bila tidak punya bambu, bisa gunakan loyang kecil dan daun pisang sebagai pengganti.
🎯 Cocok untuk:
-
Sajian khas acara adat Minang
-
Menu takjil di bulan Ramadhan
-
Oleh-oleh kuliner khas Sumatera Barat
Komentar
Posting Komentar